Brebes – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Brebes, Abdu Wahab, tampil sebagai narasumber dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Madrasah Inklusif yang digelar oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Brebes. Kegiatan berlangsung selama dua hari, Kamis-Jumat, (17-18/7/2025), di Aula Islamic Centre Brebes.
Bimtek tersebut diikuti oleh para pendidik dan tenaga kependidikan dari madrasah swasta se-Kabupaten Brebes, mulai dari tingkat RA, MI, MTs, MA, hingga peserta dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Brebes. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang sistem pendidikan inklusif di lingkungan madrasah.
Dalam arahannya, Abdu Wahab menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam mewujudkan madrasah inklusif sebagai bagian dari upaya menjamin hak pendidikan bagi seluruh anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. “Madrasah harus menjadi ruang yang terbuka dan ramah bagi semua anak, tanpa terkecuali,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa inklusi bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga soal sikap dan budaya yang menerima keberagaman. Kepala Kemenag Brebes mengajak para peserta Bimtek untuk mengedepankan empati, kesetaraan, dan pelayanan maksimal dalam proses pembelajaran di madrasah.
Selain itu, Wahab mendorong adanya sinergi antara pengelola madrasah, guru, orang tua, dan pemerintah daerah dalam mendukung program inklusif. Menurutnya, hanya dengan kolaborasi lintas pihak, madrasah dapat menjadi pelopor perubahan dalam pendidikan yang lebih adil dan inklusif.
Ia juga menyampaikan bahwa Kemenag Brebes siap mendukung program inklusi di madrasah melalui pendampingan kebijakan, pelatihan, dan penguatan kurikulum. “Kita ingin madrasah di Brebes menjadi model nasional dalam penerapan pendidikan inklusif,” imbuhnya.
Menutup sesi, Abdu Wahab mengajak seluruh peserta untuk menjadi agen perubahan di satuan pendidikan masing-masing. Ia berharap hasil bimtek ini tidak hanya berhenti pada pemahaman, tetapi juga diterapkan secara nyata di ruang kelas dan lingkungan madrasah. Kegiatan Bimtek berjalan dengan lancar dan mendapat apresiasi tinggi dari para peserta. Mereka menyambut baik arahan Kepala Kemenag Brebes dan berharap ada tindak lanjut konkret untuk mendukung pelaksanaan madrasah inklusif di Kabupaten Brebes.(hid)