Brebes -Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Kabupaten Brebes menggelar rapat koordinasi (Rakor) persiapan pelaksanaan keberangkatan haji tahun 2026, Kamis, (09/10/2025). Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Kemenag Brebes dan dihadiri oleh seluruh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) se-Kabupaten Brebes.
Rakor tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi dan menyusun strategi teknis dalam menghadapi proses pemberangkatan calon jamaah haji tahun 2026. Dalam sambutannya, Kasi PHU Kemenag Brebes, Misbahudin, menekankan pentingnya kesiapan jamaah dalam memenuhi seluruh persyaratan haji, khususnya terkait mekanisme istithaah.
Misbahudin menjelaskan bahwa istithaah mencakup dua aspek utama, yaitu kesehatan dan pendanaan. Ia berharap para calon jamaah haji mulai mempersiapkan diri sejak dini, baik dengan menjaga kesehatan maupun memastikan kemampuan finansial yang memadai untuk menunaikan ibadah haji.
“Jamaah harus sadar bahwa istithaah bukan hanya formalitas, tetapi syarat sah dalam pelaksanaan ibadah haji. Kesehatan yang prima dan kesiapan dana menjadi kunci utama,” ujar Misbahudin dalam Rakor tersebut.
Selain itu, Misbahudin juga menyoroti pentingnya literasi digital bagi calon jamaah haji. Menurutnya, proses administrasi dan pembayaran haji kini semakin mengandalkan sistem digital, sehingga jamaah perlu dibekali kemampuan dasar dalam menggunakan teknologi.
“Mulai dari pendaftaran, pelunasan biaya, hingga informasi keberangkatan, semuanya berbasis digital. Jamaah harus melek teknologi agar tidak tertinggal,” tambahnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Brebes, KH. Sholahuddin Masruri, turut memberikan pandangan dalam Rakor tersebut. Ia mengimbau para pengurus KBIHU agar aktif mengedukasi jamaah mengenai penggunaan teknologi dalam pelaksanaan haji.
“Pengurus KBIHU harus menjadi garda terdepan dalam mendampingi jamaah, termasuk dalam hal administrasi digital dan transaksi non-tunai selama di tanah suci,” tegas KH. Sholahuddin Masruri yang biasa di panggil Gus Sholah.
Ia juga menekankan bahwa pemahaman teknologi bukan hanya soal kemudahan, tetapi bagian dari ikhtiar untuk menjalankan ibadah dengan tertib dan aman. Menurutnya, literasi digital akan membantu jamaah dalam mengakses layanan dan informasi secara mandiri. Rakor ini diakhiri dengan komitmen bersama antara Kemenag Brebes dan seluruh KBIHU untuk meningkatkan kualitas pembinaan jamaah, termasuk dalam aspek kesehatan, pendanaan, dan pemanfaatan teknologi digital.(hid)