4 Juli 2025
Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
Kementerian Agama
  • Berita
    • SUBBAG TU
    • Penyelenggara Haji Dan Umroh
    • Penerangan Agama Islam Zakat Dan Wakaf
    • Urusan Agama Islam Dan Pembinaan Syariah
    • Pendidikan Agama Islam
    • Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
    • Pendidikan Madrasah
    • Pembimbing Masyarakan Kristen
    • Pembimbing Masyarakat Katolik
    • Pembimbing Masyarakan Hindu
    • Pembimbing Masyarakat Buddha
  • Profil
    Struktur Organisasi

    Struktur Organisasi

    FORM ADUAN LAYANAN

    FORM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

    DAFTAR KUA

    Madrasah Aliyah Negeri

    SATUAN KERJA KUA KECAMATAN

    artikel Ramadhan

    Daftar Madrasah Ibtidaiyah Negeri

    Daftar MTs Negeri di Kabupaten Brebes

    Daftar Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Brebes

  • PPID
  • Berita
    • SUBBAG TU
    • Penyelenggara Haji Dan Umroh
    • Penerangan Agama Islam Zakat Dan Wakaf
    • Urusan Agama Islam Dan Pembinaan Syariah
    • Pendidikan Agama Islam
    • Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
    • Pendidikan Madrasah
    • Pembimbing Masyarakan Kristen
    • Pembimbing Masyarakat Katolik
    • Pembimbing Masyarakan Hindu
    • Pembimbing Masyarakat Buddha
  • Profil
    Struktur Organisasi

    Struktur Organisasi

    FORM ADUAN LAYANAN

    FORM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

    DAFTAR KUA

    Madrasah Aliyah Negeri

    SATUAN KERJA KUA KECAMATAN

    artikel Ramadhan

    Daftar Madrasah Ibtidaiyah Negeri

    Daftar MTs Negeri di Kabupaten Brebes

    Daftar Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Brebes

  • PPID
Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
Kemenag
Beranda Pembimbing Masyarakat Buddha

PEMBACAAN MAULID – Umat Islam mengiringi pembacaan maulid nabi dengan rebana

oleh admin
November 12, 2019
Dalam Kategori Pembimbing Masyarakat Buddha
Durasi Membaca: 4 Menit
A A
0
264
TAMPIL
Share on FacebookShare on Twitter

ulan ini, Nopember bertepatan dengan Rabiul Awal. Bulan yang diyakini sebagai bulan lahirnya Rasul mulia, Nabi Muhammad saw. Di mana-mana, hampir di seluruh penjuru dunia, umat Islam merayakannya. Berbagai macam umat Islam menyambut kelahiran sang nabi. Salah satunya dengan pembacaan kitab Maulid al Barzanji. Mereka membaca secara berjamaah selepas sholat berjamaah. Di sini, umumnya, dibaca sesudah sholat isya atau magrib. Selain itu sudah menjadi tradisi bahwa pembacaan maulid nabi dilakukan sejak tanggal 1 sampai dengan tanggal 12 Rabiul Awal. Dan puncak acara pembacaan maulid adalah menyelenggarakan pengajian umum dengan menghadirkan seorang kiyai atau muballig untuk berceramah.

Yang mereka baca adalah riwayat kehidupan Rasulullah saw. Dalam kitab yang biasanya dibaca secara bergiliran di antara jamaah itu, menerangkan asal usul nabi sejak sebelum kanjeng nabi dilahirkan, pada saat dilahirkannya, dan setelah beliau dilahirkan. Dilengkapi pula dengan penjelasan bingkai-bingkai akhlak rasul yang mulia. Sehingga menjadi jelas bagi umat Islam, siapa dan bagaimana pola kehidupan Nabi Muhammad saw, sehingga mudah untuk diteladani.

Meneladani nabi dalam kehidupan setiap umat Islam adalah kewajiban. Seperti ditunjukkan oleh Allah dalam al Qur’an ; “Sungguh ada dalam diri Rasulullah adalah teladan yang baik bagi kalian”. Dengan demikian setiap muslim wajib mencontoh apapun yang menjadi sunnah nabi dalam kehidupan sehari-hari. Meniru sepak terjang beliau sejak bangun tidur sampai tidur lagi. Dengan meneladani nabi dalam keseluruhan aspek kehidupan kita, akan menjadikan kita hidup menjadi “full sunnah”. Hal tersebut adalah suatu keniscayaan, mengingat setiap kita pasti menginginkan kehidupan yang selamat dan bahagia dunia sampai akhirat. Setiap kita penuh harap menjadi hamba yang dicintai dan diampuni oleh Allah SWT. Dan satu-satunya jalan untuk mencapainya adalah dengan mengikuti nabi dengan segala teladannya.

Hal tersebut tersurat dalam al Qur’an Surat Ali Imran ayat 31, Allah berfirman : “Katakanlah (Muhammad), “jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” Dalam ayat ini dijelaskan bahwa ada dua keuntungan yang akan diperoleh seorang hamba jika mengikuti nabi. Yaitu menjadi hamba yang dicintai Allah dan mendapat pengampunan dariNya.

Lalu apa yang melatarbelakangi munculnya peringatan maulid nabi? Dalam hal ini banyak pakar telah mengemukakannya. Di antaranya sebagaimana dapat kita sarikan dari artikel yang dimuat dalam republika.co.id bahwa Maulid berasal dari bahasa Arab, yang berarti kelahiran. Beberapa negara Muslim memiliki istilah sendiri untuk menyebut perayaan ini. Di Arab perayaan Maulid Nabi dikenal dengan Eid al-Maulid an-Nabawi. Kaum Urdu menggunakan istilah Milad an-Nabi. Sedangkan di daerah Melayu, Maulid Nabi juga dikenal dengan Maulidur Rasul.

Perayaan Maulid Nabi SAW dalam sejarah Islam sudah berlangsung lama, sejak ribuan tahun lalu. Menurut AM Waskito dalam Pro dan Kontra Maulid Nabi, setidaknya ada tiga teori tentang asal mula perayaan Maulid Nabi. Pertama, perayaan maulid pertama kali diadakan oleh kalangan Dinasti Ubaid (Fathimi) di Mesir yang berhaluan Syiah Islamiliyah (Rafidhah). Mereka berkuasa di Mesir pada 362-567 Hijriyah atau sekitar abad keempat hingga keenam Hijriyah.

Mula-mula, dirayakan di era kepemimpinan Abu Tamim yang bergelar al-Mu'iz li Dinillah. Perayaan Maulid oleh Dinasti Ubaid hanya salah satu bentuk perayaan. Selain itu, mereka juga mengadakan perayaan hari Asyura, perayaan Maulid Ali, Maulid Hasan, Maulid Husain, Maulid Fathimah, dan lainnya. 

Kedua, perayaan maulid di kalangan Ahlussunah wal jamaah (Aswaja) pertama kali diadakan oleh Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri, Gubernur Irbil di wilayah Irak. Beliau hidup pada 549-630 H. Diceritakan saat perayaan maulid diadakan, Mudzaffar Kukabri mengundang para ulama, ahli tasawuf, ahli ilmu, dan seluruh rakyatnya. Mereka menjamu mereka dengan hidangan makanan, memberikan hadiah, bersedekah kepada fakir miskin, dan lainnya.

Ketiga, perayaan maulid pertama kali diadakan oleh Sultan Shalahuddin al-Ayyubi (567- 622 H), penguasa Dinasti Ayyubiyah. Tujuan beliau untuk meningkatkan semangat jihad kaum Muslimin dalam rangka menghadapi Perang Salib melawan kaum Salibis dari Eropa dan merebut Yerussalem dari tangan Kerajaan Salibis.

Beberapa teori sejarah di atas dapat disatukan tanpa harus mempertentangkannya. Awalnya, perayaan Maulid Nabi diadakan oleh Dinasti Ubaid di Mesir. Perayaan Maulid Nabi di sana hanya satu di antara sekian banyak perayaan yang mereka lakukan, untuk membangun pencitraan dan mendapat dukungan dari rakyat Mesir. Hal itu terpaksa dilakukan, karena sebelumnya Syiah Ubaidiyah telah dihancurkan oleh kaum Muslimin di Tunisia.

Lalu apa kaitan antara membaca maulid nabi dengan menjadi pengikutnya yang setia? Jelas ada korelasi yang sangat kuat. Sebab bagaimana mungkin kita bisa mengetahui pola kehidupan nabi kalau kita tidak membaca sejarah nabi. Bukankah ada pepatah “tak kenal maka tak sayang”. Di sinilah letak relevansi pembacaan sejarah atas diri nabi. Agar kita umat Islam dapat mengenal nabinya dengan baik. Dan setelah mengenalnya, kemudian kita bisa meniru dan meneladani setiap sunnahnya.

Masalahnya sekarang, apakah setiap orang yang telah membaca sejarah nabi lalu serta merta menjadi muslim yang baik? Inilah PR besar bagi umat Islam. sebab kita tidak boleh menutup mata atas kenyataan bahwa sepanjang sejarah umat Islam yang rajin, hampir setiap bulan Rabiul Awal membaca maulid nabi, ternyata tidak selalu berbanding lurus dengan prilaku umat Islam itu sendiri.

Banyak kita temukan paradoksal di tengah umat. Bahwa mereka yang gemar bermaulid ternyata masih juga gemar menggunjing. Mereka yang rajin bersholawat tetapi mereka juga tidak rukun dengan sesama. Masih sering kita temukan, muslim yang tampaknya “sholih” namun mereka juga yang suka membuat gaduh di tengah umat. Hal ini bukan hanya dilakukan oknum individu muslim dalam strata umum, bahkan juga dilakukan oleh para oknum tokoh yang mestinya menjadi panutan umat.

Para ulama dan tokoh agama sudah seharusnya memberikan solusi guna memecahkan kontradiksi tersebut. Agar –terlepas dari hidayah Allah– setiap kali umat Islam membaca maulid maupun sholawat nabi terdapat atsar (bekas) dirinya. Tidak saja ia ahli maulid dan ahli sholawat, tetapi juga menjadi manusia peniru nabi yang handal dan militan. Sehingga tergolong orang yang dicintai dan diampuni oleh Allah SWT.

Beberapa solusi yang saya tawarkan. Mengingat kebanyakan jamaah yang mengikuti pembacaan maulid barzanji atau maulid diba’i adalah orang awam, hendaknya bagi para alim (kyai atau ustadz) juga memberikan makna atas apa yang mereka baca dalam kitab tersebut. Diharapkan dengan diartikannya kitab tersebut mampu memberikan pemahaman kepada jamaah atas isinya sehingga mudah dipahami dan diamalkan. Sudah barang tentu, harapan utamanya adalah sang tokoh telah terlebih dahulu memberikan contoh teladan bagi umatnya bagaimana ia meniru dan menduplikasi sifat dan sikap Rasulullah saw. Hal ini guna menghindarkan terjadinya “jarkoni” (bisa ujar tapi ora ngelakoni). Dengan memberikan teladan yang baik, bisa menjadikannya rule model yang nyata dan mantap di mata umat.

Dan pada gilirannya, akan dapat kita lihat jika gerakan meniru nabi ini menjadi global show di tengah umat, maka ekses positif alias atsar yang baik dalam pembacaan maulid akan dapat segera kita saksikan. Benar-benar nyatalah firman Allah dalam kitab sucinya bahwa umat Islam adalah umat terbaik yang dihadirkan Allah di muka bumi ini, dalam dunia nyata. (Nasiruddin – Penghulu)

ShareTweetSend
Artikel Sebelumnya

Pelabelan BMN di Kantor Kementerian Agama Kab. Brebes (Part 2)

Artikel Selanjutnya

Ada apa dengan Cadar?

Artikel Terkait

Doa Lintas Agama di Brebes Doakan Agar Menjadi Polri Presisi
Berita

Doa Lintas Agama di Brebes Doakan Agar Menjadi Polri Presisi

oleh adminweb
22 Jun 2023
0

Brebes-FKUB Kabupaten Brebes dalam upaya mendukung Polri di momen Hari Bhayangkara Ke-77 tahun 2023, memberikan sumbangsih berupa doa lintas agama...

Selanjutnya
Praktikan  Moderasi Beragama Kakankemenag Brebes Menerima Biksu Thudong Menuju Borobudur.

Praktikan  Moderasi Beragama Kakankemenag Brebes Menerima Biksu Thudong Menuju Borobudur.

23 Mei 2023

Persiapan Pemberlakuan Kurikulum Terbaru Dilingkungan MI sekecamatan Losari

05 Jun 2022
Mutasi Sebagai Sarana Konsolidasi ASN Dalam Pembangunan ZI

Mutasi Sebagai Sarana Konsolidasi ASN Dalam Pembangunan ZI

02 Des 2021
Halaqah Pesantren Brebes Hasilkan Rekomendasi Penguatan Regulasi

Halaqah Pesantren Brebes Hasilkan Rekomendasi Penguatan Regulasi

09 Nov 2021
Susana Upacara HSN 2021 di MAN 2 Brebes

Susana Upacara HSN 2021 di MAN 2 Brebes

23 Okt 2021
Artikel Selanjutnya

Ada apa dengan Cadar?

Ada apa dengan Cadar?

Ada apa dengan Cadar?

Sholat Istisqo MIN 1 Brebes

Sholat Istisqo MIN 1 Brebes

Kategori

  • Berita
  • Ketentuan
  • Pembimbing Masyarakan Hindu
  • Pembimbing Masyarakan Kristen
  • Pembimbing Masyarakat Buddha
  • Pembimbing Masyarakat Katolik
  • Pendidikan Agama Islam
  • Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
  • Pendidikan Madrasah
  • Penerangan Agama Islam Zakat Dan Wakaf
  • Penyelenggara Haji Dan Umroh
  • Profil
  • Slide
  • SUBBAG TU
  • Urusan Agama Islam Dan Pembinaan Syariah
Arsip

  • Juli 2025 (4)
  • Juni 2025 (12)
  • Mei 2025 (9)
  • April 2025 (9)
  • Maret 2025 (6)
  • Februari 2025 (7)
  • Januari 2025 (6)
  • Desember 2024 (10)
  • November 2024 (5)
  • Oktober 2024 (7)
  • September 2024 (1)
  • Agustus 2024 (6)
  • Juli 2024 (7)
  • Juni 2024 (6)
  • Mei 2024 (11)
  • April 2024 (1)
  • Maret 2024 (3)
  • Februari 2024 (5)
  • Januari 2024 (3)
  • September 2023 (17)
  • Agustus 2023 (26)
  • Juli 2023 (28)
  • Juni 2023 (15)
  • Mei 2023 (25)
  • April 2023 (13)
  • Maret 2023 (14)
  • Februari 2023 (20)
  • Januari 2023 (32)
  • Desember 2022 (31)
  • November 2022 (36)
  • Oktober 2022 (34)
  • September 2022 (36)
  • Agustus 2022 (33)
  • Juli 2022 (37)
  • Juni 2022 (26)
  • Desember 2021 (8)
  • November 2021 (49)
  • Oktober 2021 (28)
  • September 2021 (42)
  • Agustus 2021 (38)
  • Juli 2021 (22)
  • Juni 2021 (21)
  • Mei 2021 (25)
  • April 2021 (38)
  • Maret 2021 (47)
  • Februari 2021 (31)
  • Januari 2021 (25)
  • Desember 2020 (13)
  • November 2020 (14)
  • Agustus 2020 (2)
  • Juli 2020 (29)
  • Juni 2020 (20)
  • Mei 2020 (5)
  • April 2020 (8)
  • Maret 2020 (14)
  • Februari 2020 (28)
  • Januari 2020 (40)
  • Desember 2019 (31)
  • November 2019 (59)
  • Oktober 2019 (12)
  • September 2019 (4)
  • Juli 2019 (1)
  • April 2019 (2)
  • Maret 2019 (3)
  • Februari 2019 (5)
  • Januari 2019 (6)
  • Desember 2018 (1)
  • November 2018 (6)
  • Oktober 2018 (2)
  • September 2018 (5)
  • Agustus 2018 (2)
  • Juli 2018 (3)
  • Mei 2018 (4)
  • April 2018 (10)
  • Maret 2018 (5)
  • Februari 2018 (8)
  • Desember 2017 (3)
  • Maret 2017 (3)
  • Januari 2017 (4)
  • Desember 2016 (4)
  • November 2016 (14)
  • Mei 2016 (4)
  • April 2016 (2)
  • Januari 2016 (4)
  • Desember 2015 (2)
  • Juli 2015 (1)
  • Juni 2015 (2)
  • Mei 2015 (1)
  • Maret 2015 (2)
  • Februari 2015 (3)
  • Januari 2015 (1)

© 2022 Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah

    Tidak ada Hasil
    Tampilkan Semua Hasil
    • Berita
      • SUBBAG TU
      • Penyelenggara Haji Dan Umroh
      • Penerangan Agama Islam Zakat Dan Wakaf
      • Urusan Agama Islam Dan Pembinaan Syariah
      • Pendidikan Agama Islam
      • Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
      • Pendidikan Madrasah
      • Pembimbing Masyarakan Kristen
      • Pembimbing Masyarakat Katolik
      • Pembimbing Masyarakan Hindu
      • Pembimbing Masyarakat Buddha
    • Profil
    • PPID

    © 2022 Kementerian Agama Kabupaten Brebes

    Translate »
    Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami.
    Skip to content
    Open toolbar Accessibility Tools

    Accessibility Tools

    • Increase TextIncrease Text
    • Decrease TextDecrease Text
    • GrayscaleGrayscale
    • High ContrastHigh Contrast
    • Negative ContrastNegative Contrast
    • Light BackgroundLight Background
    • Links UnderlineLinks Underline
    • Readable FontReadable Font
    • Reset Reset
    Site not found · GitHub Pages

    404

    There isn't a GitHub Pages site here.

    If you're trying to publish one, read the full documentation to learn how to set up GitHub Pages for your repository, organization, or user account.

    GitHub Status — @githubstatus