Brebes – Upaya peningkatan kompetensi membaca Quran menjadi kewajiaban semua guru TPQ. Karena itu Badan Koordinasi (Badko) TPQ Brebes menyelenggarakan diklat metode pembelajaran Iqro. Diklat tersebut diikuti oleh 100 ustad ustazah TPQ se Kec Paguyangan. Dengan diklat ini diharapan semua guru TPQ dapat mempraktekkan dalam pembelajaran di TPQ. Demikian disampaikan, Miftahudin selaku Ketua Badko TPQ Kab Brebes pada acara Pembukan Diklat Pembelajaran Iqro yg diselenggarakan di aula Balai Desa Taraban Paguyangan, pada hari Ahad 23 Februari 2020. Dalam pembukaan Diklat tersebut dihadiri oleh Camat Paguyangan, Kepala KUA Paguyangan dan Kepala Desa Taraban selaku tuan rumah.
“Lembaga TPQ sangat berperan dalam mendidik dan menciptakan generasi muslim yg qur'ani, cinta al qur'an dan mampu mengaplikasikan nilai-nilai Qur’an dalam menghadapi di era globalisasi saat ini. Terwujudnya komunikasi, koordinasi serta kerjasama yang intensif antar TPQ di Brebes menjadi bagian dari fungsi diklat pada hari ini. Pasca diklat ini harus ada tindak lanjut dan implementasi pada kegiatan pembelajaran” ungkap H. Maskuri selaku Sekretaris Badko TPQ Kab Brebes dan mewakili Kasi PD Pontren dalam acara penutupan diklat tersebut.
Kegiatan diklat ini disamping menambah pemahaman metode pembelajaran iqro juga sebagai media silaturahim dan tukar informasi tentang berbagi model dan sistem pengelolaan TPQ.
Hadir sebagai narasumber, K Nasihudin koordinator Iqro untuk wilayah Tegal. Beliau menjelaskan metodologi pembelajaran iqro dari mulai iqro 1 sampai dengan iqro 6. Dalam persentasinya yang dipaparkan, Beliau menjelaskan dari mulai makhroj huruf, tata cara waqaf sampai dengan bacaan ghorib. Disamping belajar metode membaca Qur’an dengan Iqro dalam Diklat tersebut juga dipaparkan manajemen pengelolaan dan pembelajarab TPQ . Hal ini merupakan kelebihan metode iqro.
Turut memberikan sambutan dalam penutupan kegiatan, H Harun mewakili Kabag Kesra Setda Brebes. Dalam sambutannya, Harun menyampaikan pengalaman-pengalaman belajar Qur’an ketika masih di pesantren.
“Hari ini kita belajar metode Iqro dengan harapan bisa diterapkan di TPQ masing-masing. Zaman dahulu menggunakan metode yang namanya ” turutan ” dilanjutkan dengan Juz Amma.Sekarang belajar Qur’an ada beberapa metode,termasuk metode Iqro. Guru TPQ harus dijiwai dengan keikhlasan dalam mengajar,sehingga bukan karena insentif trus mengajar” pesan Harun yg menjabat Dewan Harian Badko TPQ Kab Brebes .
Lebih lanjur beliau mengilustrasikan,orang yang membuat sumur dengan tujuan mendapatkan sumber air,namun ketika baru sekian meter menggali tanah untuk membuat sumur tersebut kemudian menemukan sebongkah emas maka itu menjadi bagian rizki min haesu la yahtasib. Sehingga ketika ada bantuan uang pembinaan kesra itu termasuk rizki yang tak terduga. (AS-Brebes)