Brebes – “Peristiwa Isra' Mi’raj Nabi Muhammad SAW sarat dengan berbagai peristiwa simbolis. Berbagai bentuk pengalaman yang dialami oleh Nabi selama perjalanan itu dimaksudkan oleh Allah SWT untuk memperlihatkan kepada Rasulullah sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya” sepenggal sambutan kepala MAN 1 Brebes, H. Tobari, pada peringatan Isra' Miraj Nabi Muhammad SAW dan Istighosah pada Sabtu (7/3/2020) di Masjid Nurul Ilmi MAN 1 Brebes yang dihadiri oleh KH. Jarukhi, KH. Abdul Mubarok, seluruh siswa-siswi, dewan guru dan karyawan staf TU MAN 1 Brebes.
Pengalaman Isra' Mi’raj tersebut disampaikan kepada umat Rasulullah agar direnungkan dan dipetik hikmahnya, sehingga umatnya mampu meraih martabat lebih tinggi di sisi Allah. Di antara hikmah tersebut adalah Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat lima waktu. Melalui pengamalan shalat, seorang hamba dapat mencapai derajat yang terpuji dan merasakan kedekatan yang sedekat-dekatnya dengan Allah SWT.
Dalam kesempatan yang sama, praktisi Ilmu Pemerintahan IAIN Syeh Nurjati Cirebon, KH. Abdul Mubarok, dalam tausiyahnya menyampaikan antara lain bahwa Isra' Miraj dapat dilihat dari berbagai dimensi, salah satunya adalah panggilan adzan bukan hanya merupakan panggilan agama saja untuk melaksanakan shalat, namun lebih dalam juga sekaligus merupakan panggilan ekonomis.
“Umat Islam memandangnya adalah bukan semata-mata hanya panggilan akidah saja, namun sekaligus merupakan panggilan ekonomi”, tandasnya.
Isra miraj menurutnya merupakan balasan dari tahun kesedihan yang dialami Rasulullah karena pada saat itu istri Beliau (Siti Khadijah) meninggal di pangkuannya dan ketika paman Rasulullah, Abu Thalib meninggal dunia sebelum memeluk agama Islam. Akhirnya Allah SWT memerintahkan Rasulullah untuk menjalankan Isra Miraj yang merupakan mukjizat kedua setelah turunnya Al Quran.
Ketika Rasululullah di Mirajkan, peristiwa ini menunjukkan bahwa Islam mengangkat tubuh manusia pada titik humanisme yang tidak terbayangkan, ini mengandung arti bahwa muslim adalah umat yang paling terhormat di mata Tuhan, karena bisa menghadap atau diperintahkan menghadap Tuhan minimal sehari lima kali dengan shalatnya.
Shalat mengandung arti Nasionalis, tidak ada makhluk di dunia ini yang diperintah untuk bermiraj kecuali manusia setiap hari untuk membuktikan kesetiaannya kepada tanah air. Di sujud dalam shalat merupakan bukti tekstual teologis bahwa muslim harus nasionalis. Menurutnya, unsur nasionalitas tercermin pada umat muslim karena yang paling menghormati bumi adalah muslim dengan sujudnya minimal 17 kali sehari itulah perwujudannya. Terlebih jika dilakukan dengan berjamaah, selain mendapat pahala 27 derajat, orang yang melaksanakan shalat berjamaah akan didoakan oleh para malaikat.
KH. Abdul Mubarok dalam tausiyahnya juga memberikan pesan kepada siswa-siswi MAN 1 Brebes agar selalu menjadi generasi muda yang tegar, istiqomah, berakhlak mulia dan jangan mudah putus asa, terlebih beberapa saat lagi, siswa-siswi kelas XII akan siap menghadapi UNBK dan sejumlah mata ujian yang lain.
Peringatan Isra Miraj kali ini juga dibarengi dengan kegiatan Istighosah yang dipimpin oleh KH. Jarukhi. Usai acara ini, diakhiri dengan acara mohon doa restu agar dimudahkan, dilancarkan dalam menghadapi serangkaian mata ujian yang beberapa waktu lagi akan mereka hadapi dari siswa-siswi kelas XII kepada bapak dan ibu guru juga kepada adik-adik kelas X dan XII. (Aini Salsabila-Brebes)