Brebes – Kankemenag Kab Brebes, resmi memiliki teropong yang berguna untuk melihat hilal di daerah Kabupaten Brebes. Teropong bintang ini diperoleh dari dana Unit Pengumpul Zakat Kankemenag Kab Brebes. Teropong bintang ini bermerk “Evo Start 102 “.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Brebes, Drs. Fajarin, MPd menyambut baik kepemilikan teleskop tersebut. Tentu saja ini akan berguna untuk Lembaga dalam melihat hilal di kawasan Brebes. yang dinilai cukup penting sebagai piranti penunjang dalam pengamatan bulan, khususnya penentuan hari hari besar Islam.
Seperti diketahui, Teropong adalah sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teropong merupakan dua teleskop pembiasan yang dipasang berdampingan dan disejajarkan untuk menunjuk ke arah yang sama, memungkinkan pengguna untuk menggunakan kedua mata (penglihatan binokular) saat melihat objek yang jauh.
“Kepemilikan perangkat ini untuk keperluan Hisab rukyat. Hisab Rukyat merupakan kebutuhan yang bersifat sekali dan untuk kebutuhan jangka panjang, meskipun demikian bukanlah suatu kebutuhan yang harus di paksakan. Selama ini dalam beberapa kegiatan, masih ada pihak yang turut mensupport dengan bantuan penggunaan alat dalam pengamatan Hilal.” Jelas Fajarin
Sebelumnya, Drs Faedurrohim, penyelenggara syariah Zakat dan Wakaf pada Kantor Kemenag Kab Brebes mengakui jika kemarin belum memiliki alat untuk kebutuhan pengamatan hilal, namun tahun ini dengan bantuan dari dana UPZ, kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Alat ini digunakan sebagai penunjang pelaksanaan program penyelenggara syariah zakat dan wakaf.
“Seperti yang diharapkan kepala Kantor Kementerian Agama pada saat rapat dengan stakeholder terkait penetapan 1 Ramadhan kemarin, bahwa beliau berharap Kemenag Kab Brebes memiliki teleskop sendiri. Alhamdulillah di tahun imi, dengan dana dari UPZ harapan tersebut dapat terlaksana. Guna kepentingan bersama yang di pastikan menjadi keperluan tahunan sebagai penunjang penentuan awal bulan Islam,” Ungkap Faedurohim.
Teleskop dipasaran saat ini bervariasi, namun tim menjatuhkan pilihan kepada Teleskop Sky-Watcher EVOSTAR 102. Alasan pemilihan antara lain karena kinerja tinggi, instrumen resolusi tinggi yang diproduksi dengan standar presisi optik dan mekanik yang tinggi dan dengan hasil difraksi yang menakjubkan. Selain itu, lensa ini ideal untuk studi detail bulan, Permukaan Planet, dan objek lain di tata surya kita dengan daya tinggi, memberikan gambar kontras yang tajam. Dilengkapi dengan dudukan ekuatorial EQ3-2, yang bila disejajarkan dengan kutub, akan memungkinkan pengamat melacak objek dengan mudah saat bergerak melintasi langit malam melalui kabel kontrol gerakan lambatnya.
“Rencananya dalam waktu dekat akan dilaksanakan pelatihan penggunaan teleskop tersebut. Narasumber berasal dari jatibarang dan Bumiayu, dimana mereka merupakan ahli penggunaan teleskop dan menjadi bagin dari tim hisab rukyat. Dan peserta pelatihan berasal dari KUA dan penyuluh. Diharapkan para peserta dapat langsung mempraktekkan saat awal Dzulhijah nanti” tambah Faedurrohim. (DA-Brebes).