Brebes – Bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kab Brebes, Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang, Kementerian Agama Kanwil Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan diklat teknis terkait Moderasi Beragama. Beberapa tujuan diadakannya diklat ini yaitu menjelaskan peran pimpinan dalam bina damai, menjelaskan pengaruh agama dalam kehidupan masyarakat, menganalisa strategi pengarusutamaan (membuat ide/gagasan) peran agama dalam bina damai.
Kegiatan diklat diberikan kepada 40 peserta, yang terdiri dari 6 pegawai kantor Kemenag Kab Brebes, dan 34 penyuluh agama (PNS dan non PNS) se-Kab Brebes. Diklat dilaksanakan secara 6 hari, yaitu dari Senin hingga Sabtu (14-18/6). Kegiatan dibuka secara resmi oleh Drs. Fajarin, MPd, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab Brebes, dan Dr. H. Suwardi, SAg, MSi, Widyaiswara Ahli Utama dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang, Kanwil Prov. Jawa Tengah beserta tim.
Kakemenag Kab Brebes, memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada BDK Semarang karena Kemenag Kab Brebes telah diberikan kesempatan menjadi tuan rumah pelaksanaan pelatihan yang diselenggarakan oleh BDK Semarang. Fajarin berharap peserta pelatihan dapat mengikuti dengan baik dan sungguh-sungguh dan mengikuti pelatihan moderasi beragama hingga akhir. Dan diharapkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dalam pelatihan bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik di kantor maupun dalam lingkungan masyarakat.
“Saya berharap peserta Pelatihan dapat mengikuti pelatihan dengan baik sehingga semangat moderasi beragama bisa tumbuh di tengah kemajemukan dan keragaman yang ada di Indonesia. Seluruh peserta tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Corona Virus selama pelatihan dilaksanakan, yaitu rajin mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Hal ini menurutnya sebagai bentuk tanggung jawab moril dan dukungan terhadap Instruksi Menteri Agama tentang Gerakan Sosialisasi Penerapan Protokol Kesehatan (5M). Instruksi yang ditujukan kepada seluruh jajaran Kementerian Agama, pusat hingga kabupaten/kota, ini untuk mengintensifkan sosialisasi penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat. Sosialisasi protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan interaksi, serta menjauhi kerumunan.” Jelas Fajarin
“Dalam segala aspek ajaran, agama itu berkarakter “imbang” (moderate). Dalam islam, moderat dalam beragama berasal dari konsep “tawasuth” karena dalam segala aspek ajarannya islam itu berkarakter moderat” papar Maliki, salah satu Widyaiswara. (DA-Brebes)