Brebes-Saat menjadi Keynote speaker pada acara Halal bi Halal dan Diskusi tentang Pendidikan bersama dengan PC LP Ma’arif NU Kab Brebes, Kepala Kantor Kemenag Kab Brebes, Abdul Wahab menekankan pentingnya Maturity atau kedewasaan dalam beragama. ” Kedewasaan dalam beragama atau yang disebut dengan majority menjadi landasan untuk mewujudkan kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini sangat penting mengingat kita hidup di negara yang secara history terdiri dari beberapa agama. Sehingga kita harus saling menghargai dan menghormati,” kata Abdul Wahab.
Menurut Abdul Wahab, sesungguhnya setiap agama memiliki kebenaran masing-masing. Bagi orang muslim termasuk kita, Islam adalah agama yang benar sesuai wahyu atau Al Qur’an. Orang Kristen juga menyaksikan bahwa Tuhan Yesus hadir untuk menebus dosa. Sehingga kalau ada orang Kristen meninggal dikatakan telah pulang ke rumah Bapak di Surga. Mereka orang Kristen menyebutkan Tuhan dengan Allah dengan ” a “. Bagi orang muslim ketika ada saudaranya yang meninggal berdoa , semoga Khusnul khatimah.
“Jadi kita harus menghargai keyakinan agama orang lain dengan ibadah yang dilakukan oleh karena mereka. Truth claim, atau anggapan bahwa agama dirinya yang paling benar dan yang lain salah sesungguhnya akan mencidrai kerukunan agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Disinilah pentingnya saling menghargai, seperti halnya sampai sekarang kita tidak menemukan soto daging sapi di Kudus. Hal ini menunjukkan sikap betapa Islam menghargai agama lain yang lebih dulu ada di Nusantara ini, lanjut pria kelahiran asli Kab Batang Jawa Tengah.
Terkait moderasi beragama, Kepala Kantor Kemenag menceritakan saat Gus Dur menjawab pertanyaan, dengan siapa kita berkawan ? Jawaban Gus Dur dengan orang yang taat beragama. Ini artinya bahwa ketaatan beragamalah yang menjadikan orang baik. Gus Dur tidak mengkhususkan agama Islam, oleh karena itu sepanjang orang beragama dengan taat maka kehidupan bermasyarakatnya dengan menunjukkan sikap toleransi dan moderasi.
Di hadapan para aktivis pendidikan yang tergabung dalam PC LP Ma’arif NU Kab Brebes, Kepala Kantor Kemenag Kab Brebes juga menyampaikan kurikulum cinta yang menjadi program Menang RI. Kurikulum ini menjadi bagian dari semangat moderasi beragama yang diterapkan pada lembaga pendidikan formal di lingkungan Kementerian Agama. Kurikulum cinta ini didesain dengan tujuan menanamkan cinta kepada Tuhan, sesama manusia , lingkungan dan bangsa sejak usia dini. Maka dengan kurikulum cinta ini akan terhindar dari sikap intoleran dan tindakan ekstrim dalam beragama.
Kegiatan Halal bi Halal dan diskusi tentang Pendidikan yang diselenggarakan oleh PC LP Ma’arif NU Kab Brebes pada hari Selasa, 22 April dihadiri oleh Kepala MI,MTs dan MA se Kab Brebes yang bernaung di bawah LP Ma’arif. Hadir dalam kesempatan tersebut anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, H.Musyaffa Lc, anggota DPRD Kab Brebes dari fraksi PKB sekaligus jajaran Pengurus Cabang LP Ma’arif, Nyai Nafisatul Khoiriyah dan Ir Nasirul Umam anggota DPRD Kab Brebes dari PKB dapil Ketanggungan dan Banjarharjo.
Rois Syuriah PCNU Kab Brebes,KH Hudalloh Karim juga hadir dalam kesempatan tersebut dan turut memberikan tausiyah. Ketua PC LP Ma’arif PCNU Kab Brebes,H.Robikhun hadir dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya H.Robikhun menekankan untuk bergerak satu komando dalam mengembangkan pendidikan Madrasah dibawah naungan LP Ma’arif NU Kab Brebes. (AS).