Brebes – Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKM MI) Kabupaten Brebes menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kurikulum Berbasis Cinta pada Selasa (09/09/2025), bertempat di Aula Hotel Grand Dian Brebes. Kegiatan ini diikuti oleh 218 Kepala Madrasah Ibtidaiyah dari seluruh wilayah Kabupaten Brebes.
Bimtek tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes, Abdul Wahab. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pendidikan berkarakter sebagai fondasi utama dalam membentuk generasi berakhlakul karimah. “Kurikulum berbasis cinta bukan sekadar pendekatan emosional, tetapi strategi pendidikan yang menanamkan nilai-nilai luhur demi kemajuan bangsa,” ujarnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman para kepala madrasah terhadap implementasi kurikulum yang menitikberatkan pada kasih sayang, empati, dan nilai-nilai spiritual. Para peserta mendapatkan materi dari narasumber nasional yang berpengalaman dalam pengembangan kurikulum berbasis karakter.
Menurut Ketua penyelenggara Bimtek, Ali Masduki, kurikulum berbasis cinta diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dan membentuk peserta didik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan spiritual. “Kami ingin madrasah menjadi ruang tumbuhnya generasi yang mencintai bangsa dan sesama,” katanya.
Para peserta menyambut baik pelaksanaan Bimtek ini. Mereka menilai pendekatan kurikulum berbasis cinta sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini, terutama dalam membangun generasi yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045. Beberapa kepala madrasah menyampaikan komitmen untuk segera mengadaptasi kurikulum ini di lingkungan masing-masing.
Kurikulum ini juga dinilai sejalan dengan visi nasional dalam menciptakan sumber daya manusia unggul yang berdaya saing global namun tetap berakar pada nilai-nilai lokal dan spiritual. Pendidikan berbasis cinta diyakini mampu memperkuat karakter bangsa di tengah arus globalisasi yang kian kompleks.
Kementerian Agama Kabupaten Brebes menyatakan akan terus mendukung program-program penguatan kurikulum di madrasah, termasuk pelatihan lanjutan dan pendampingan implementasi. Abdul Wahab menegaskan bahwa pendidikan karakter adalah investasi jangka panjang menuju Indonesia yang berdaulat, maju, dan berkepribadian.
Dengan semangat kolaborasi dan transformasi pendidikan, pelaksanaan Bimtek ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda tumbuh dengan cinta, akhlak, dan semangat kebangsaan yang kuat.(hid)