Brebes-In House Trainning (IHT) Peningkatan Kompetensi Pendidik dengan Tema Penguatan Implementasi kurikulum merdeka diselenggarakan oleh panitia IHT KKMI Kecamatan paguyangan Brebes selama 2 hari, pada Rabu-Kamis. (16-17/11/2022).
Kegiatan yang mengambil materi tentang penerapan kurikulum baru, merdeka mengajar dalam proses belajar di kelas dan pemenuhan kebutuhan guru yakni yang berhubungan dengan perangkat ajar, pelatihan mandiri, asesmen dan lain-lain. Narasumber IHT diambil dari narasumber sekolah (NS), Kepala Sekolah penggerak dan narasumber dari luar, Sedangkan peserta IHT berasal dari sekolah penyelenggara dan sekolah imbas.
Kurikulum Merdeka Belajar adalah model kurikulum yang saat ini sedang disosialisasikan dan dianimasikan oleh pemerintah ke seluruh satuan pendidikan yang ada di Indonesia, Untuk itu, kegiatan IHT sekaligus sosialisasi bagi sekolah imbas ini, diharapkan ada pemahaman, pencerahan bagi madrasah tersebut dalam melaksanakan program sekolah penggerak baik dari pusat atau mandiri.
Dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan IHT tersebut, Drs.H. Fajarin , M. Pd. menghimbau bagi madarsah yang ada di kecamatan paguyangan untuk tetap meningkatkan kemampuan dan solidaritasnya dalam memfasilitasi pendidik dan peserta didik.
“Pasca Pandemi Corona -19, saatnya kita bangkit dan jangan mudah menyerah dengan situasi dan kondisi yanga ada. Tetapi kita wajib berbenah, maju dan menunjukkan pada dunia bahwa keterbatasan yang kita miliki bukan berarti membuat kita tertinggal dari sekolah/madarsah lain. Jadikan madrasah kita Madrasah Hebat Bermartabat dan Madrasah Mandiri Berprestasi, dengan mengedepankan kearifan local dalam implemnatsi Kurikulum merdeka”. Ujarnya.
Beliau menjelaskan karakteristik dari kurikulum merdeka yakni lebih fokus pada materi yang esensial, untuk itu beban belajar di tiap mata pelajaran menjadi lebih sedikit. Hal ini bertujuan agar pendidik punya lebih banyak waktu menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif. Sedangkan hal yang perlu dipersiapkan madrasah dalam menerapkan Kurikulum Merdeka antara lain: Kepala Madrasah sebagai Pemimpin Pembelajaran, Perencanaan Program Sekolah yang Kolaboratif, Memulai Berbagi Praktik Baik, Membiasakan Refleksi dan Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Kepala Madarsah dan para guru di madrasah.
“Dalam kurikulum merdeka belajar ini, peserta didik benar-benar diharapkan untuk mengembangkan kemampuan literasi serta numerasi yang mereka miliki dengan dasar penilaian yang dilihat dari kemampuan melakukan analisa serta berpikir kritis melalui kemampuan analisa kognitif”. Tambahnya. Sementara ketua KKMI Paguyangan Hamim, mengucapkan banyak terima kasih pada beberapa pihak yang telah terlibat langsung dalam suksesnya kegiatan IHT tersebut. “Kepada Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes Drs. H, Fajarin, M. Pd. Kami ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas kehadiran, dukungan dan pemebinaan ini, ini memberikan energi baru bagi kami dan juga Panitia, narasumber, peserta IHT baik dari dalam madrasah penyelenggara ataupun Madrasah imbas, dan berbagai stackholder lain yang turut mensuport. Sehingga para pendidik/guru harus siap mentrasformasikan atau mengimplementasikan pengetahuan yang telah didapat untuk menigkatakan mutu dan kualitas madrasah masing-masing. (Hid).