Brebes-Madrasah sebagai lembaga pendidikan memiliki fungsi untuk mengamalkan ajaran agama Islam dengan baik. Beberapa pengetahuan agama Islam yang diajarkan dibutuhkan pengamalan dan praktek. Hal ini sebagai domain psykomotorik dalam proses pembelajaran.
MI Sirojut Tholibin membiasakan shalat dhuha di masjid Al Falah Rengaspendawa. “Pembiasaan ini sangat penting agar nilai nilai religiusitas menjadi jiwa mereka (peserta didik) sehingga akan meningkatkan kompetensi dalam bidang ibadah”. Demikian disampaikan Akhmad Sururi selaku Kepala MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa pada Jumat, (11/11/2022).
Lebih lanjut Sururi menuturkan, program kegiatan keagamaan diberikan tugas kepada salah satu guru pembimbing. Kegiatan shalat dhuha setiap hari dilaksanakan dengan bergiliri mulai kelas 1 – 6. Sebagai lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan tentu harus memiliki keunggulan tertentu dibidang keagamaan. Usia anak anak sangat strategis untuk diajak bersama sama mengamalkan ibadah. Suatu saat nanti akan bisa merasakan efek ibadah yang dilakukan secara Istiqomah.
“Selain shalat dhuha yang diprogramkan setiap Jumat siswa dan guru juga membiasakan dengan sedekah sesuai dengan kemampuan. Hasil sedekah tersebut ditasarufkan untuk membantu siswa yang terkena musibah, sakit dan ibadah sosial lainnya. Dengan membiasakan bersedekah maka akan memunculkan sikap dermawan dan peduli dengan sesama”. tambahnya
MI Sirojut Tholibin yang bernaung di bawah Yayasan Al Masykuriyyah berikhtiar untuk menggiatkan program keagamaan, termasuk shalat dzuhur berjamaah setiap hari. Untuk jamaah sholat dzuhur diikuti oleh siswa kelas 4 – 6 atau kelas atas.
“Pendidikan yang kita kembangkan bukan hanya berorientasi terhadap kecerdasan intelektual tapi keceredasan spiritual dan emosional sudah kita tanamkan. Kegiatan keagamaan melalui istiqomah ibadah merupakan bagian dari kecerdasan spritual yang akan berpengaruh terhadap jernihnya hati”. pungkas Ketua FKDT Kab Brebes. (AS Editor :hid)