Brebes-Madin Babus Salam Desa Kemukten Kec. Kersana berdiri sejak tahun 1984. Saat sekarang jumlah santri Madin tersebut mencapai 260 santri dengan kelas yang paralel. Dengan menempati ruang kelas yang padat proses pembelajaran berlangsung setiap sore hari.
Selain kelas 1 sampai dengan 4 ada kelas persiapan (i’daiyah) untuk santri yang masih kecil setara dengan kelas 2 di MI atau SD. Dikelas idaiyah ini sampai 60 santri dengan ruang hanya satu. Demikian disampaikan Ust. Wahyudin selaku Kepala Madin Babus Salam, saat menerima kunjungan monitoring dari Kantor Kementerian Agama Kab Brebes.
Monitoring kegiatan Ulangan Umum Semester Gasal dilaksanakan pada Ahad, (09/10/ 2022). Sebagai petugas monitoring Kasi PD. Pontren H. Akrom Jangka Daosat memasuki ruang kelas untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan UUS Gasal. Saat di kelas Beliau menyapa santri santri Madin dan memberikan pertanyaan singkat untuk mereka. “Rukun Islam ada berapa?”, Tanya Gus Akrom kepada santri di kelas 1. Serentak seluruhnya menjawab, ada lima. Satu persatu mereka menyebutkan rukun Islam.
Kunjungan Kasi PD Pontren didampingi Ketua DPC. FKDT. Brebes dan Ketua DPAC. FKDT. Kec. Kersana, Ust Asrori. Dalam kesempatan tersebut Asrori menyampaikan rasa gembira atas kunjungan Kasi PD Pontren di Madin wilayah Kec Kersana.
“Alhamdulillah Madin di Kersana mendapatkan keberkahan karena dikunjungi Gus Akrom selaku cucu Mursyid Thoriqoh Kyai Jazuli. Ini suatu kehormatan bagi kami bisa dikunjungi Beliau sebagai Kyai yang menjabat Kasi PD Pontren Kementerian Agama Kab Brebes. Sebagai Kyai yang pejabat Beliau melakukan monitoring dengan mengenakan sarung pakaian ala Kyai. Raut wajah kegembiraan
Beliau berjumpa dengan guru Madin dan santri tampak terlihat dengan jelas. Saya sampaikan terimakasih kepada seluruh guru Madin yang telah bersama sama membantu Kementerian Agama dalam hal mendidik anak bangsa. (AS editor: Hid).