Brebes-Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Brebes H. Imam Ghozali menilai kurikulum merdeka belajar di kurikulum baru ini lebih sederhana dan mendalam.
Menurut Beliau kurikulum baru ini didesain berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi siswa, sehingga pelajar dapat belajar dengan lebih bermakna, mendalam dan menyenangkan. “Kami berharap melalui sosialisasi ini semua kepala madrasah yang hadir dapat memformulasikan penerapan Kurikulum Merdeka,” kata H. Imam Ghozali dalam paparan Materinya di Aula MAN 2 Brebes, Sabtu (11/6/2022).
Lebih lanjut, untuk menyukseskan kurikulum baru ini, pihaknya melaksankaan Sosialisasi Pelaksnaakan Kurikum Merdeka Belajar Bagi Madrasah Aliyah di wilayah Brebes Selatan yang mencakup 6 kecamatan yati Tonjong, Bumiayu, Sirampoq, paguyang , bantarkawung dan salem yang dihadiri oleh 14 Kepala Madrasah dan 14 wakakurikulumnya masing-masing.
Tujuan dari kegiatan kali ini adalah untuk menginformasikan, memberikan pmehaman dan pengertian para tenaga pengajar agar lebih kompeten dan siap dengan kurikulum baru, dengan harapan mutu dan kualitas pendidikan dapat meningkat berbasis keagamaan dan akhlakul karimah serta bisa bersaing dengan pendidikan umum lainnya yang berkualitas.
H. Imam menilai, ketika para pendidik keliru dalam memberikan layanan, akibatnya anak-anak tidak akan menemukan fitrah uniknya dan para pendidiklah yang bertanggung jawab.
“Jadi sebelum kita menyusun rencana pembelajaran, kita harus terlebih dahulu mengenali mereka. Bisa jadi di awal kita mengenalkan pembelajaran, kita terlebih dahulu mengenali anak-anak, bisa dengan berbagai cara melakukan asesmen awal dan yang penting di bulan-bulan awal guru-guru mempunyai peta mengenai kemampuan awal anak sebelum memulai pembelajaran,” jelasnya.
Kurikulum Merdeka, menurutnya akan memberikan fleksibilitas terhadap pembelajaran, Sebagai penutup H. Imam mengungkapkan Kurikulum Merdeka bisa mulai digunakan pada tahun ajaran 2022/2023 di jenjang pendidikan usia dini, dasar dan menengah.(Hid)