Brebes-Ketua Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kec Larangan, Rosikin menyampaikan Surat Edaran Himbauan Mengikuti Pembelajaran di Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) yang diterbitkan oleh Kemenag Kab Brebes.
Surat yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Kemenag Kab Brebes, Abdul Wahab dengan No: B-5992/KK.11.29/2/PP.00/05/2025, (21/05/2025). Dalam surat tersebut berisi agar seluruh peserta didik di MI se Kab Brebes mengikuti pembelajaran di MDT. Surat himbauan tersebut disampaikan saat Rapat Rutin Kepala MI se Kec Larangan pada hari Rabu, (21/05/2025) di MI Aqidatul Ulum Kendaga.
“Saya sampaikan surat edaran dari Kementerian Agama Kab Brebes tentang himbauan mengikuti pembelajaran di MDT. Oleh karena itu bagi Bapak Ibu agar bisa menyampaikan kepada seluruh murid di MI nya masing masing. Himbauan ini terutama bagi yang murid muridnya belum masuk ke MDT,” kata Rosikin.
Dia menambahkan, beberapa daerah kabupaten sudah memberlakukan ijazah MDT sebagai salah satu persyaratan untuk PPDM tingkat SMP/MTs, termasuk di Tegal dan Indramayu. Oleh karena itu Surat Edaran dari Kementerian Agama Kab Brebes menjadi bagian salah satu dari penguatan pendidikan MDT di Kab Brebes.
Selaku Ketua DPC FKDT Kab Brebes, Akhmad Sururi menghaturkan terima kasih kepada Kepala Kantor Kemenag Kab Brebes yang telah menerbitkan surat edaran himbauan mengikuti pembelajaran di MDT.
“Kami menghaturkan terima kasih kepada Kepala Kantor Kemenag Kab Brebes selaku instansi yang menaungi pendidikan keagamaan Islam dengan terbitnya surat edaran tersebut. Ini menjadi bukti bahwa pendidikan MDT sangat penting untuk generasi anak bangsa. Meskipun di MI sudah ada pembelajaran kurikulum keagamaan Islam, namun mereka agar melengkapi pengetahuan agama Islam di MDT pada sore hari”. Ini
Lebih lanjut dia menambahkan dengan belajar agama pada waktu sore hari,maka anak anak tidak banyak waktu untuk bermain. Apalagi anak anak sekarang sudah banyak yang kecanduan bermain handphone. Oleh karena dengan himbauan tersebut kita berharap murid murid MI akan mendapatkan pengetahuan agama Islam yang lengkap.
Pemahaman keagamaan yang tidak lengkap menurut Akhmad Sururi, akan menjadikan generasi yang memiliki kecenderungan pemahaman Islam yang ekstrim. Lebih dari itu mengikuti pembelajaran keagamaan yang dibimbing oleh guru Madin akan menjadikan mereka memiliki karakter keagamaan yang kuat. Hal ini tentu menjadi bagian dari pilar tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. “Iman, takwa dan akhlak mulia itulah menjadi pilar utama dalam tujuan pendidikan nasional. MDT menjadi garda terdepan dalam mewujudkan hal tersebut. Pembelajaran di MDT seluruhnya berporos kepada keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia,” pungkas Akhmad Sururi.(AS).