Brebes-Upaya peningkatan mutu pendidikan diniyah (Madin) menjadi ikhtiar kita bersama setiap lembaga. Sabtu, (26/11/2022) diadajan kegiatan study banding dari Madin Bahrul Ulum Pamulihan Kec Larangan di Madin Taalimul Huda Al Hasyimi Randusanga Wetan Kec. Brebes.
Kegiatan ini disamping silaturohim juga menggali nilai nilai pengetahuan untuk kemajuan lembaga pendidikan untuk bisa diimplementasikan. “Saya teringat dulu ,awal berdirinya Madin Bahrul Ulum juga study banding di Madin Sirojut Tholibin Rengaspendawa. Hari ini Madin Bahrul Ulum ingin ngangsu kaweruh di Madin Randusanga Wetan untuk peningkatan mutu pendidikan”. Demikian disampaikan Akhmad Sururi selalu Ketua DPC FKDT Kab Brebes.
“Madin sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan tradisi ” tafaquh fiddin ” dan akhlakul karimah sangat membutuhkan pengetahuan menejerial pembelajaran dan pengelolaan lembaga pendidikan. Hal tersebut menjadi bagian yang penting untuk meningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Madin”. imbuh Akhmad Sururi.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Randusanga Wetan memaparkan kondisi geografis dan sosiologi masyarakat setempat. Kepala Desa menuturkan, “Kami berusaha menggerakan masyarakat untuk berinfak kepada Madin. Sehingga terbangun gedung yang megah 2 lantai semua atas swadaya masyarakat. Tentu ini menjadi kebanggaan warga kami bisa membangun madrasah yang megah dengan fasilitas yang tidak kalah dengan lembaga pendidikan formal”. Ujar H. Agung S. kepala desa yang gesit dan trengginas.
Selaku pemerintah desa beliau kami juga menganggarkan sebesar 10 juta untuk pembinaan guru Madin setiap tahun, kata Kades Dunia Akhirat begitu para Asatid menjulukinya.
Dalam kesempatan tersebut Ust Taufik. selaku Kepala MDTA Ta’limul Huda Al Hasyimiyah memaparkan program kegiatan pembelajaran idan ektra kurikuler. Untuk pembelajaran kami menggunakan kurikulum berbasis pesantren dan sebagian kurikulum dari Kementerian Agama, dengan penyesuaian kegiatan evaluasi yang diselenggarakan oleh FKDT.
“Kami menerapkan kedisiplinan yang tinggi, terutama saat berangkat. Jam 2 siang seluruh siswa Madin harus sudah di tempat, dan setiap hari guru yang masuk di kelas wajib mengabsen murid muridnya” ujar Taufik.
Usai paparan Kepala Madin Randusanga Wetan, mewakili rombongan dari Madin Bahrul Ulum,H Khaerudin memberikan sambutan selaku Kepala Madin. “Kami bermaksud menggali informasi dan sekaligus silaturahmi dengan Madin Randusanga Wetan. Banyak yang harus kami belajar di Madin ini. Oleh karena itu kami serombongan dari Pamulihan ingin lebih tahu tentang kemajuan baik dari aspek kurikulum ,majenerial dan lainnya yang berhubungan dengan Madrsah Diniyah”. ucap Khaerudin.
Dalam kesempatan tersebut salah seorang peserta Study Banding dari Madin Pamulihan mengajukan pertanyaan tentang metode pembinaan dan peningkatan profesionalisme guru Madin. Untuk upaya pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah desa, semua guru Madin menerima pembinaan dari tokoh masyarakat dan motivator yang kami undang, jawab Kades Randusanga.
Study banding yang berlangsung pada hari Sabtu, (26 /11/2022) dihadiri tokoh masyarakat dan pengurus Madin Randusanga Wetan. Usai dialog diruangan dilanjutkan dengan foto bersama dan rombongan Madin Pamulihan menuju Makam Syekh Junaidi Al Baghdadi. (AS editor : Hid).