Model Pembelajaran Terpadu pada dasarnya merupakan suatu system pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun secara kolektif,aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistic,bermakna dan otentik .
Bila kita perhatikan secara seksama bangsa Indonesia dewasa ini belum diperhitungkan oleh Negara-negara lain didunia ,karena ketinggalan jauh di berbagai seKtor oleh Negara-negara lain .ha lini menunjukan kualitas pendidikan Indonesia belum bermutu, salah satu penyebabnya Karena proses pembelajaran belum memadukan antara nilai-nilai keimanan dan ilmu pengetahuan , Disamping itu pembelajaran di Indonesia umumnya belum memadukan antara aspek kognitif,afektif dan psikomotorik
Memahami metodologi adalah suatu keniscayaan bagi seorang ustadz/guru pembimbing dan lain sebaginya, hal tersebut menempati pokok terpenting dalam pengajaran, hal ini disampaikan oleh Drs.K.H. Achmad Kholil selaku Panitia Penyelenggara kegiatan dihadapan peserta Workshop dan Seminar Model pembelajaran dan Pemahanan Al Qur’an Terpadu Komunitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang diadakan oleh TPPQ ( Tim Pembelajaran dan Pemahaman Al Qur’an ) Masjid Istiqlal Jakarta di Hotel dedy Jaya Brebes tanggal 4 Pebruari 2015.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 100 peserta dari tenaga Pendidik Agama Islam wilayah Kab Brebes. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab Brebes Drs.H. Imam Hidayat MPdI dalam sambutannya mempertegas bahwa materi tidak akan menarik manakala tidak dibarengi metode yang baik, dan metode itu tidak dianggap baik manakala penyaji ( Ustadz/ guru ) dalam penyampaian kurang kreatif dan menarik,, jadi harus ada keseimbangan dan keterikatan satu sama lainnya Kondisi iini mudah-mudahanan menyadarkan semua pihak terutama praktisi pendidikan, Mulailah saat ini dalam proses pembelajaran menerapkan konsep pembelajaran terpadu agar melahirkan generasi Islam yang bermutu,, kolaborasikanlah nilai-nilai keimanan dan ilmu pengetahuan agar tercapai kemajuan
Lebih lanjut Drs.H.M. Khoirul Anam,MA yang juga selaku nara sumber kegiatan tersebut menegaskan program ini merupakan ijtihad atau upaya mencoba membangkitkan pada peserta didik untuk lebih mencintai Al Qur’an sebagai pedoman hidupnya dimasa yang akan datang. (oiem)