RAHMATAN LIL ALAMIN DALAM PERSPEKTIF MULTIKULTURALISME

Brebes. Untuk memberikan pemahaman bagi generasi muda tentang multikulturalisme tentu tidak semudah membalikkan kedua tangan atau semudah kedipan kelopak mata ,tetapi butuh waktu dan proses yang lama ,Implementasi rahmat bagi semesta alam sudah meluas hampir keberbagai belahan dunia, secara etimologis Islam berarti damai sedangkan Rahmat berarti kasih sayang bagi semesta alam. Maka yang dimaksud dengan Islam Rahmatan Lilalamin adalah islam yang kehadirannya ditengah masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam. Rahmatan Lilalamin adalah istilah Quran dan istilah itu terdapat dalam Al Qur’an surat Al Anbiya 107 ‘ Wamaa Arsalnaakaa Illa rahmatan Lil Alaamin “ .
Dalam segi teologis Islam memberikan rumusan tegas yang harus diyakini oleh setiap pemeluknya, tetapi hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memaksa non muslim memeluk Islam , Namun konteks sosial islam hanya berbicara mengenai ketentuan dasar atau pilarnya, yang penerjemahan operasionalnya secara detail dan komprehensif tergantung pada kesepakatan dan pemahaman masing-masing komunitas berdasarkan keberagaman lokalitas nilai dan sejarah yang dimilikinya, pemahaman yang demikian inilah yang disampaiakan Nara Sumber Penulis Novel Lelaki bersayap Malaikat
 ( Akrom Jangka Daosat ,M.S.I ) dari FKUB Kab Brebes dalam Sarasehan yang diadakan di Gedung Serba Guna MTs N Kabupaten Brebes tanggal 0 Mei 2015 yang diikuti 100 pelajar dari utusan SMA/SMK Kecamatan se Kab Brebes , sementara itu Nara Sumber dari Kemnterian Agama Kabupaten Brebes yang langsung disampaiakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab Brebes Drs.H. Imam Hidayat,M.Pd I   memberikan materi “ Rahmatan lil Alamin dalam konteks Ke Indonesiaaan “. Pada kesempatan tersebut Kakankemenag Kab Brebes menyampaikan Kenapa NegaraIndonesia dibentuk tidak lain untuk menjaga kesatuan guna merekatlkan antar komponen bangsa , bukan sebaliknya menjadi potensi menimbulkan kondisi konfliktuil ditengah masyarakat
Untuk menciptakan budaya damai maka diperlukan sejumlah upaya melalui pendidikan multikulturalisme bagi generasi muda .
(Oim barabazyi