Brebes- Menindaklanjuti surat kepala Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah Nomor: 1347/Kw.11.2/1/PP.00/01/2020 tanggal 23 Januari 2020, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Brebes memanggil seluruh kepala madrasah dari Ibtidaiyah, Tsanawiyah, hingga aliyah baik negeri maupun swasta di Aula Kantor Kemenag Kab. Brebes.
Kegiatan yang diadakan selama 2 hari, yaitu tanggal 5-6 Februari 2020, dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Brebes, H. Mahrus. Sosialisasi dibagi menjadi 2 kloter, tanggal 5 Februari 2020 untuk tingkat MTs dan MA, sedangkan untuk tanggal 6 Februari 2020 dikhususkan untuk kepala Madrasah MI.
Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Thun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang diselenggarakan satuan pendidikan dan ujian nasional, Badan Standar Nasional Pendidikan menyatakan Peraturan Nomor 0051/P/BSNP/XI/2019 tentang POS UN Tahun Pelajaran 2019/2020 tidak berlaku, tidak lagi menerbitkan POS USBN, pelaksanaan ujian sekolah merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Dalam paparan yang disampaikan oleh Kasi Pendidikan Madrasah, H. Imam Gozali disampaikan bahwa di Madrasah ada 3 macam ujian, yaitu Ujian Nasional (UN) sesuai SK BSNP nomor 0053/P/BSNP/I/2020 dimana soal berasal dari pusat, lalu kedua Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) sesuai SK Dirjen Pendis Nomor 5791 Th 2019. Sama dengan UN, soal UAMBN juga berasal dari pusat, dan yang terakhir adalah Ujian Madrasah sesuai SK Dirjen Pendis Nomor 247 Th 2020 dimana soal dibuat oleh guru madrasah.
“Seperti diketahui, ujian madrasah (UM) adalah ujian yang diselenggarakan oleh Satuan pendidikan di madrasah berupa kegiatan pengukuran capaian kompetensi siswa dengan mengacu pada Standar Kompetensi lulusan. Sehingga tujuannya untuk mengukur pencapaian Standar kompetensi lulusan pada akhir jenjang pendidikan seperti MI, MTs, MA mauupun MAK.” Penjelasan Imam Ghazali saat memaparkan bahan presentasi di depan kepala madrasah. (Dewi Armyasih-Brebes)