Brebes – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim akan menghapus Ujian Nasional (UN) mulai tahun 2021. UN akan diganti dengan Assesment Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter pada 2021. AKM dan survei karakter, terdiri atas soal-soal yang mengukur kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter.
Dalam rangka pengenalan AKM ini, tim Laboratorium Komputer MAN 1 Brebes menggelar Pengenalan AKM bagi guru MAN 1 Brebes. Bertempat di Lab. Komputer MAN 1 Brebes (26/2/2020) dipandu tim Helpdesk (Hd) UBK Kemenag Kab. Brebes. Acara ini diikuti oleh seluruh dewan guru MAN 1 Brebes dari semua pengampu mata pelajaran.
Acara berlangsung dari pukul 07.30 WIB dengan dipandu oleh Eko Pudjianto. Kegiatan diawali dengan pengenalan apa itu AKM dan Survei Karakter kemudian dilanjutkan dengan pengenalan contoh-contoh soal yang sangat berbeda konsepnya dengan UN. Tampak dalam contoh, redaksi soal terlihat lebih panjang, disertai gambar, grafik dan tabel serta diagram. Peserta didik pun nantinya diberi kebebasan menjawab dengan mencentang boleh lebih dari satu, memilih jawaban salah atau benar, ada pula uraian yang dibatasi jumlah karakternya.
“Bentuk soal AKM dan survey karakter akan diperkenalkan kepada siswa yang mengikuti simulasi UN tahun ini, sehingga ada kemungkinan pula bentuk-bentuk soal tersebut juga akan keluar saat UN utama nantinya.”, papar Eko Pudjianto, salah satu tim Hd UBK Kemenag Kab. Brebes. “Sedangkan bagi guru juga pada kesempatan kali ini diperkenalkan bentuk soal AKM sebagai gambaran bagaimana mengelola proses pembelajaran ke depannya dan bagaimana melakukan penilaian dengan bentuk soal AKM”, lanjutnya.
Bentuk soal AKM yang diperkenalkan kepada guru, tidak terbatas hanya untuk guru mata pelajaran yang di UN-kan saat ini, akan tetapi untuk semua guru mata pelajaran. Artinya bentuk soal AKM merupakan bentuk soal lintas kompetensi, lintas bidang dan/atau lintas mata pelajaran. Tidak lagi membedakan mata pelajaran secara signifikan akan tetapi melihat sebuah kompetensi sebagai gambaran utuh dari puzzle berbagai mata pelajaran. Mata pelajaran yang ada akan menjadi “tools” untuk membentuk kompetensi tersebut.
”AKM dan Survei Karakter, kalau belum terbiasa, siswa akan menganggapnya soalnya terlalu rumit sebab soal-soal yang ditampilkan memerlukan penalaran yang tinggi”, ungkap Rokhidin, guru MAN 1 Brebes usai mengikuti kegiatan ini. “Pada tahap pertama, siswa dihadapkan pada 10 buah soal selama 30 menit yang didalamnya dibutuhkan proses membandingkan, mengidentifikasi, menganaliisa dan menyimpulkan, dilanjutkan 30 menit yang kedua sesi berikutnya yaitu survei karakter dengan 13 soal yang mengarah pada penilaian kepribadian”, lanjutnya.
Diharapkan dari kegiatan ini para guru membiasakan sejak dini bentuk-bentuk soal tersebut dlam keseharian proses penilaian. Proses pembelajarannya pun harus mampu menghantarkan siswa dapat menjawab berbagai bentuk soal seperti pilihan ganda, dari yang biasa hingga yang komplek, uraian, missing word, menjodohkan, benar-salah, dan ceklist. Selain itu tugas-tugas untuk siswa berupa proyek dan portofolio juga semakin ditingkatkan. Para peserta berharap, ke depan diikutkan dalam kegiatan pembuatan soal dengan metoda AKM dan Survei Karakter agar mampu menyusun soal dengan baik. (Aini Salsabila-Brebes)