Brebes – Senin 3 Mei 2021, Pendopo Kabupaten Brebes menjadi tempat dilaksanakannya Vicon bersama Menteri Dalam Negeri terkait Virus Covid-19 di Indonesia, dengan dihadiri oleh 15 orang yang terdiri dari Bupati Brebes dan Forkopimda Brebes termasuk Kepala Kankemenag Kab Brebes.
Rakor yang dipimpin langsung oleh Mendagri Tito Karnavian membahas tentang penegakan disiplin protokol kesehatan dan penanganan covid-19 di Daerah.
Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri menyampaikan bahwa Indonesia sudah melakukan Vaksinasi Covid-19. Tercapainya Heat Imunity di suatu negara bila seluruh masyarakat sudah dilakukan Vaksinasi Covid-19 sebanyak 75% dari jumlah populasi. Dan Indonesia telah mencapai 25% dari populasi penduduk. Dalam arahannya Mendagri mengatakan Presiden RI, Joko Widodo telah memberikan penekanan terhadap masalah covid-19 dan ekonomi. Presiden menginstruksikan agar penanganan covid-19 benar-benar ditangani dengan serius, jangan sampai lalai dan harus belajar dari kasus India yang terlalu cepat merayakan keagamaan akibat turunya kasus covid-19.
“Presiden menyampaikan agar kita tetap waspada khususnya menjelang Idul Fitri, dan Kepala Daerah diminta untuk satu narasi agar sama-sama melakukan pelarangan mudik lebaran.” Papar Mendagri. Dalam rakor ini juga didengarkan paparan yang disampaikan oleh sejumlah narasumber seperti Wakil Menteri Kesehatan yang menyampaikan update perkembangan covid-19 di Indonesia.
Dalam Persentasi Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa persebaran Tsunami Covid-19 di India sangatlah luar biasa, dan di temukan ada varian terbaru dari Covid-19 di india diantaranya B 1617 yang sangat berbahaya. Varian tersebut merupakan Virus Dobel Mutan, yang berbeda dari varian mutasi Virus Covid-19 yang selama ini. Di Indonesia terdpat Kasus Baru mutasi diantaranya B.1.6.1.7 yang dari India, B.1.1.7 dikenal dari UK varian, B.1.3.5.1 dari Afrika.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, juga menyampaikan agar pengurus tempat ibadah wajib menunjuk petugas khusus yang selalu mengingatkan para jamaah untuk melaksanakan protokol kesehatan saat beribadah. Beliau menegaskan penanganan Covid-19 tidak boleh sampai kendor dan kita belajar dari kasus India. Berkaitan dengan kasus di India, awalnya terjadi karena adanya kegiatan keagamaan yang protokol kesehatannya tidak ketat sehingga terjadi ledakan Covid-19 di sana.
“Kami (Kemenag Kab Brebes) dalam rangka pencegahan penyebaran kasus Covid-19 di Brebes, kami telah membentuk tim yang bertugas untuk melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan keagamaan seperti shalat terawih di 17 kecamatan se-Kab Brebes. Dan kegiatan tersebut telah dilaksanakan dari minggu pertama Ramadhan “jelas Drs. Fajarin, M.Pd kepada undangan yang hadir. (DA-Brebes)