Brebes – Bencana tanah bergerak terjadi di Dukuh Sambungregel, Desa Manggis, Kecamatan Sirampog, Brebes, Jawa Tengah, mengakibatkan sebanyak 28 bangunan sebagian besar rumah warga rusak berat. Bencana terjadi usai hujan lebat yang mengguyur kampung beberapa hari berturut-turut. Saat itu mulai timbul retak-retak di rumah, dimulai dari tembok hingga ke salah satu bagian rumah ambruk.
Tanah gerak di Brebes menyebabkan pergeseran tanah yang cukup dalam. Tak hanya bangunan tapi juga jalan desa ikut terdampak gara-gara bencana tanah gerak ini.Tanah bergeser cukup lebar dan dalam, sampai 30 cm. Tidak hanya rumah, jalan-juga pada retak retak.
Bencana tanah gerak di Kabupaten Brebes tak hanya terjadi di Dukuh Sambungregel, namun terjadi juga di Dusun Legoksari, Desa Buniwah, Kecamatan Sirampog, yang mengakibatkan 14 bangunan rusak. Tanah gerak yang terjadi ini disebabkan kondisi tanah yang labil. Tanah labil ini akan bergerak bila ada hujan dengan intensitas tinggi.
“Menurut petugas geologi, tanah di sini memang labil. Makanya warga dihimbau untuk tidak menempati rumah saat hujan deras. Bisa bahaya karena tanah gerak bisa saja merobohkan rumah.,” penjelasan Taip Subandi, Kepala Madrasah Muh. Plompong yang bangunan sekolahnya terkena imbas tanah bergerak.
Kantor Kementerian Agama Kab Brebes melalui Unit Pengumpul Zakat dalam program “Kemenag Peduli” , menyalurkan bantuan kepada Kepala Madrasah MTs Darul Azis mang GIS Mathori, S.pd.I dan Kepala Madrasah MTs Muh Plompong Taip Subandi, S.pd pada Senin, 1 Februari 2021.
Fajarin menyerahkan bantuan kepada salah satu bangunan yang mengalami kerusakan yaitu Madrasah Aliyah Muhammadiyah yang bangunannya tergerus dan butuh bantun ataupun partisipasi.
“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban madrasah yang terkena longsor dan banjir. Ini merupakan salah satu kepedulian UPZ Kankemenag Kab Brebes pada Madrasah . Dan ini ada sedikit bantuan kepada salah satu warga yang hafidz alquran, dimana rumahnya sudah tidak layak huni lagi.” Tambah Fajarin saat menyerahkan bantuan. (DA-Brebes)