Brebes – Membaca Qur an menjadi menu setiap hari seperti menghapal Qur an, doa-do keseharian, tahlil dan membaca berjanzi adalah kegiatan yang selalu dilaksanakan oleh Pondok Pesantren H. Nuriddin Idris Kedawon. Selama 24 jam santri memiliki jadwal yang padat, sehingga tidak banyak waktu untuk bersantai. Para orang tua mereka menitipkan ke Pondok untuk tholabul ilmi, sehingga para ustad/ustadzah berusaha untuk menjadikan Pondok Pesantren Modern Al Qur an ini menjadi Pondok Pesantren yang berkualitas.
Kunjungan Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah ( DPC FKDT ) Kab Brebes ke Pondok Pesantren Modern Tahfidzul Alqur’an dalam rangka silaturohim dan kerjasama antara Pontren Modern Tahfidzul Qur’an dengan DPC FKDT Kab Brebes. Kerjasama tersebut terkait dengan bea siswa bagi Madin di Kab Brebes. Bea siswa untuk masuk di Pondok Pesantren Modern H.Nuridin Idris dari Madin diberikan sebanyak 30 kuota. Bea siswa tersebut meliputi biaya Sekolah (SMP Tahfudzul Qur an), Syahriyah Pondok Pesantren, dan dibebas iuran atau infaq Pembangunan. Setiap kecamatan yang direkomendasikan oleh DPAC FKDT Kecamatan sebanyak 2 calon santri. Selanjutnya calon santri yang direkomendasi oleh FKDT akan mengikuti tes seleksi yang meliputi tes baca Qur an bin Nadhar, bil ghoib serta tes lisan pengetahuan agama pada tanggal 10 Maret 2020.
“Madin sebagai lembaga pendidikan yang lahir dari rahim Pesantren, maka ketika ada kerjasama ini menjadi bagian upaya memperkuat tradisi dan idiologi Pesantren. Hal ini menjadi penting menginggat sekarang perkembangan ilmu teknologi sangat pesat. Sehingga kehadiran Pesantren Modern Tahfidzul Qur an H Nuridin Idiris Kedawon sangat tepat untuk mendidik generasi Islam yang Qur ani dan menguasai iptek” ucap Ketua DPC FKDT, Akhmad Sururi saat melakukan pertemuan dengan KH Nuriddin Idris, selaku Pengasuh dan Pendiri Pondok Pesantren pda Minggu,1 Maret 2020 pagi.
Saat ini Pondok Pesantren Modern Qur an Tahfidzul Qur an yang berlokasi di Dukuh Kedawon, Desa Rengaspendawa, Kec Larangan dan dihuni oleh santri yang berprestasi di sekolah MI/SD sebanyak 57 santri. Seleksi diselenggarakan oleh tim seleksi oleh Pengurus Pondok Pesantren selama 3 gelombang.
Adapun untuk sarana dan prasarana pembangunan saat sekarang sedang membangun asrama,ruang kelas, aula Pondok Pesantren dan masjid diatas tanah seluas 7 hektar, papar Beliau KH Nuridin Idris, yang selaku Mustasyar MWC NU Larangan. (AS-Brebes)