Brebes – Memasuki hari keenam Diklat (hari terakhir) dengan tema moderasi dalam beragama oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang, bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kab Brebes, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab Brebes, Drs. Fajarin, MPd diagendakan menutup diklat tersebut bersama Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang, H. Anshori.
Dalam laporan kepanitiaannya menyebutkan kembali dari pada tujuan diklat DDWK tersebut yakni agar peserta Diklat dapat memahami Moderasi kerukunan beragama sehingga dapat menerapkan nilai-nilai Moderasi dalam lingkungan kerja antar sesama ASN, Diklat yang di ikuti sebanyak 40 peserta berjalan dengan baik tertib dan materi di anggap telah di pahami oleh peserta
Menurut Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang, pelatihan DDWK dengan tema Moderasi beragama yang di laksanakan di wilayah Kemenag Prov Jawa Tengah, terbilang baru oleh karenanya peserta Diklat pun di pilih dari unsur penyuluh baik PNS maupun non PNS dan beberapa staf di lingkungan Kantor Kemenag Kab Brebes agar nantinya dapat mentransformasikan hasil diklat pada rekan maupun masyarakan luas. Dalam Diklat itu penilaian pun di sasar dari unsur sikap dan perilaku peserta dan juga unsur pendalaman Akademik serta pemberian post tes, nantinya semua peserta yang mengikuti Diklat akan di berikan sertifikat program Diklat moderasi beragama.
“Peserta yang mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai dasar budaya kerja Kementerian AAgama, baik di lingkungan kantor Kemenag Kab Brebes, maupun di lingkungan sekitar. Apa nilai budaya kerja tersebut? Yaitu Integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan. Semoga kita semua dapat menerapkan hal tersebut” jelas Plt Kasubag Tata Usaha Kankemenag Kab Brebes, H. Mad Sholeh , MSi mengingatkan para peserta yang hadir.
“Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap dan praktik beragama di kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan ajaran agama secara adil dan seimbang agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebihan dalam mengimplementasikannya. MOderasi agama itu penting karna perbedaan adalah sunnatullah, keanekaragaman adalah fitrah bangsa, pancasila adalah cermin nilai asli masyarakat, dan yang terakhir bangsa Indonesia adalah beragama” papar Kepala Kankemenag Kab Brebes, Drs. Fajarin, MPd dalam materi Pembangunan Bidang Agama yang disampaikan. (DA-Brebes)