Brebes – Memperingati Hari Kartini 2021, Dharma Wanit Persatuan (DWP) Kementerian Agama mengadakan Webinar Nasional dengan tema “Saya Perempuan Anti Korupsi”. Kegiatan tersebut dilakukan secara online melalui aplikasi virtual zoom meeting pada Rabu, 21 April 2021 pukul 08.30 WIB s.d selesai. Para peserta menggunakan kebaya nasional sebagai identitas bangsa.
Zoom Meeting menghadirkan narasumber Ganjar Laksmana B (Pakar hukum Pidana Universitas Indonesia) dan Maria Kresentia (Direktur SPAK), dengan keynote speaker yaitu Lili Pintauli Siregar (Wakil Ketua KPK) dan Farikhah Nizar Ali (Ketua DWP Kemenag RI).
“Korupsi merupakan suatu tindakan yang dapat merusak tatanan moral. KPK memiliki program yang bernama”Trisul KPK” yang berisi pendidikan pada masyarakat dari PAUD sampai usia lanjut melibatkan seluruh elemen masyarakat, pencegahan dan perbaikan untuk menutup celah-celah korupsi dan melakukan penindakan tegas” tutur Lili Pintauli Siregar.
“Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) dilahirkan atas sebuah keprihatinan. Keprihatinan yang disampaikan oleh sebuah survey yang dilakukan KPK pada tahun 2012 – 2013 di kota Solo dan Jogjakarta. Studi ini menyajikan fakta bahwa ternyata hanya 4% orang tua yang mengajarkan kejujuran pada anak-anaknya. Kejujuran yang dimaksud di sini bukan kejujuran dalam arti definisi kejujuran, tetapi lebih kepada bagaimana kejujuran tersebut dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.” Jelas Maria selaku Direktur SPAK
“Orang tua tidak bisa mengaitkan bahwa menyontek atau menyerobot antrian adalah bentuk-bentuk perilaku koruptif. Hal ini memberi pemahaman bahwa korupsi adalah mengambil hak orang lain untuk kepentingan diri sendiri. Definisi ini bukan hanya memberikan gambaran pada apa yang sering diliput media sebagai tindak pidana korupsi, tetapi juga menyoroti masalah-masalah perilaku-perilaku koruptif. Dan bila kita percaya bahwa tindakan koruptif itu adalah bentukan atau evolusi dari perilaku-perilaku koruptif sejak kecil, maka fakta ini sungguh menakutkan.”lanjutnya. (DA-Brebes)