Brebes – Dalam rangka meningkatkan jalinan hubungan kerjasama pembinaan dan penyuluhan pada bidang keagamaan kepada warga binaan, Kantor Kementerian Agama Kab Brebes dan Lapas Kelas IIB Brebes melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama pada Jum’at (16/04/2021) bertempat di Kantor Kemenag Kab Brebes.
Perjanjian Kerja Sama (PKS) tersebut terkait pembinaan kerohanian dan pelaksanaan asimilasi kerja sosial melalui pembinaan agama di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Brebes, dan tertuang dalam PKS Nomor: W13.PAS22.HH.05.05-272 Tahun 2021 serta Nomor: B.1687/KK.11.29/6/ HM.01/04/2021 Tahun 2021.
Penandatanganan PKS dilakukan oleh Isnawan, A.Md.I.P., S.H., M.H , selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Brebes dan Drs. H. Fajarin, M.Pd., selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes, dan disaksikan oleh Herus Sabdo Yuwono, Kasubag TU, dan Agung Priandogo, Kasi Binadik dan Kegiatan kerja Lapas Kelas IIB Brebes. Sedangkan dari pihak Kemenag Kab Brebes, disaksikan oleh H. Mad Soleh, M.Si, Plt Kasubag TU, dan H. Nasokhidin, Kasi Bimas Islam.
Kerjasama ini merupakan keinginan bersama untuk saling bekerjasama dalam hal pembinaan kerohanian dan asimilasi kerja sosial dalam bidang pembinaan agama Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Brebes selain dalam menunjang dalam melaksanakan tugas-tugas peningkatan kualitas pengalaman ajaran agama serta pembangunan bangsa.
“Progam pembinaan kerohanian dan kegiatan asimilasi kerja sosial dalam bidang pembinaan agama Warga Binaan Pemasyarakatan di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Brebes di tujukan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tindak pidana umum maupun tindak pidana khusus yang beragama islam melalui Gerakan Sholat berjamaah, Belajar membaca Al Qur’an, pembiasaan tadarus Al Qur’an, Kajian Fiqih yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari serta Pembinaan Akhlaqul Karimah melalui kegiatan keagamaan serta perayaan hari besar keagamaan. Sedangkan untuk agama Kristen melalui konseling agama, kebaktian gereja, pendalaman Alkitab dan perayaan hari besar keagamaan. Dan bagi agama lainya yang diakui oleh Negara Republik Indonesia disesuaikan dengan agama tersebut. Sehingga Kemenag tidak hanya melakukan pembinaan untuk agama Islam saja” jelas Fajarin saat membaca isi PKS. (DA_Brebes)