Brebes – Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kemenag Brebes melalui program Kemenag Cerdas memberikan apresiasi untuk peserta didik berprestasi MAN 2 Brebes, pada Senin, (18/10). Kegiatan ini merupakan bagian dari program UPZ Kankemenag Kabupaten Brebes dalam mentasyarufkan dana zakat,infak dan shodaqoh dengan tujuan membangun semangat peserta didik agar lebih terpacu berprestasi.
Dalam sambutannya, Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Brebes, Drs.H.Lutfil Hakim, M. Pd. mengucapkan terima kasih kepada UPZ atas kepeduliannya terhadap peserta didik MAN 2 Brebes. Juga kepada peserta didik yang telah berkontribusi terhadap madrasah.
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian UPZ kepada anak-anak kami, penghargaan tersebut sangat bermanfaat terlebih dalam situasi pandemi Covid -19 seperti saat ini. Juga kepada kalian yang sudah berkontribusi kepada madrasah, Bapak ucapkan terima kasih. Saya harap apresiasi yang sudah diberikan semakin meningkatkan gairah dan target capaian prestasi,” tutur Lutfil di Aula MAN 2 Brebes tempat acara berlangsung,
Dalam laporannya, H.Faidurrohim selaku sekretaris UPZ menjelaskan bahwa pemberian apresiasi program kemenag cerdas diberikan kepada peserta didik dan guru yang berprestasi sebagai bentuk pertanggungjawaban sekaligus penghargaan kepada peserta didik yang telah bekerja keras mengharumkan nama lembaga dan kementerian agama kabupaten Brebes.
“Mereka sudah selayaknya mendapat penghargaan. Dengan harapan ada peningkatan yang signifikan pula terhadap prestasi berikutnya. Tidak tanggung-tanggung, kami gelontorkan dana sebesar 27 juta-an untuk 68 peserta didik dan 2 guru MAN 2 Brebes yang membanggakan ini,” jelas Faedurohim.
Sesi motivasi disampaikan oleh H. Akrom. Salah satunya diaplikasikan dengan filosofi lima jari. Pertama. Jempol, yang melambangkan apresiasi dengan cara menghargai diri sendiri dan orang sekitar. Kedua. Telunjuk, melambangkan integritas dan komitmen untuk mencapai target. Ketiga. Jari Tengah melambangkan keunggulan diri atau menemukan nilai tambah dalam diri siswa, seperti potensi atau bakat.
Kemudian yang keempat. Jari Manis yang melambangkan jiwa sosial, seperti memperbanyak teman atau jaringan. Terakhir, kelingking yang melambangkan tidak sombong atau tidak meremehkan hal kecil. Dengan begitu peserta didik terpacu untuk menghargai proses dan tidak beorientasi pada hasil. “Setiap yang terlahir punya keunikan masing-masing,” ucap H. Akrom, memotivasi siswa. (ESW)