Brebes – Sebanyak 120 pelamar penyuluh non PNS telah dinyatakan lolos dan masuk dalam seleksi selanjutnya yaitu tes tertulis dan wawancara. Keseluruhan pelamar telah mengambil kartu peserta di Kantor Kementerian Agama Kab. Brebes pada tanggal 5-7 Desember 2019. Kartu peserta digunakan untuk tes tertulis dan wawancara yang akan dilaksanakan di MAN 1 Brebes pada 8 Desember 2019 kemarin. Namun dari 120 pelamar yang lulus, hanya 113 pelamar yang mengikuti tes tertulis.
Sebelum melaksanakan tes tertulis, para pelamar beserta panitia melakukan apel dihalaman MAN 1 Brebes, dengan dipimpin langsung oleh kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Brebes, H. Mahrus.
“Saya ucapkan selamat kepada para pelamar yang lulus dalam seleksi administrasi kemarin. Namun perjuangan belum berakhir, masih ada beberapa tes terakhir yaitu tes tertulis dan wawancara. Saya berharap, semua peserta dapat memberikan jawaban yang maksimal dalam tes tertulis maupun tes wawancara. Nanti semua nilai akan diakumulasikan dan akan dibuat sistem rangking, sehingga pelamar dapat mengetahui posisi panjenengan di urutan berapa” salam pembukaan oleh H. Mahrus sebelum menutup apel.
Seperti yang disampaikan oleh H. Mahrus, hasil tes tertulis dan wawancara pada tes kali ini akan diakumulasikan dan menggunakan sistem rangking, dan nantinya akan dipampang didalam mading kantor kemenag Kab Brebes maupun web kemenag Brebes. Diharapkan nantinya akan diperoleh penyuluh-penyuluh yang sesuai dengan kriteria. Selain diuji tentang pengetahuan para pelamar dalam tes tertulis, mereka juga dites terkait keahlian serta performance melalui wawancara. Pewawancaranyapun adalah orang-orang yang berkompeten dibidangnya. Dalam tes tertulis meliputi pemahaman tentang wawasan kebangsaan, wawasan keagamaan , membaca Alqur’an dan peraturan perundang-undangan. Sedangkan materi tes wawancara salah satunya praktek khutbah dan ceramah.
“salah satu yang kami harapkan dari para calon Penyuluh ini selain terkait menyuluh agama adalah dapat menahan paham radikalisme di masing-masing kecamatan. Masyarakat perlu penyuluhan yang benar, sehingga mengetahui mana yang haq dan mana yang batil “ ungkap H. Nashokidin selaku ketua pelaksana seleksi. (Dewi Armyasih/Brebes)