Brebes-“Setiap Madrasah agar dapat mewujudkan madrasah dengan penuh kebahagiaan. Untuk memulainya maka setiap mua gurunya harus bahagia. Oleh karena itu di rumah kita masing masing berupaya mencipatakan kebahagiaan bersama keluarga. Bahagia indentik dengan surga, mewujudkan madrasati janati (madrasahku surgaku) berangkat dari baiti janati (rumahku adalah surgaku)”. Ungkap Akhmad Sururi.
“Orang tua tidak boleh sering marah atau bertindak keras kepada anak anaknya. Guru di madrasah juga tidak boleh melakukan kekerasan terhadap peserta didiknya. Suasana madrasah agar tercipta sekolah yang ramah, stop bully atau perundungan di lingkingan Madrasah kita. Kita harus bersikap ramah dan santun kepada anak anak kita, sebagai upaya mewujudkan rumah dan madrasah kita menjadi tempat yang menyenangkan untuk anak anak kita”. Demikian disampaikan Akhmad Sururi selaku Ketua DPC FKDT Kab Brebes sekaligus sebagai Yayasan Hidayatul Mubtadiin Jagalempeni saat memberikan sambutan pada acara Pelepasan kelas VI Sabtu, (24/06/2023).
Dihadapan wali peserta didik MI dan warga masyarakat Jagalempeni Selatan, Sururi menegaskan bahwa sesuai dengan amanat Undang undang tentang Perlindungan Anak, setiap anak wajib melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya. Maka di MI mengajarkan ilmu agama dan akhlakul karimah. Oleh karena itu bagi yang sudah lulus dalam hal ini kelas 6 harus dilanjutkan baik di MTs, SMP atau Pondok Pesantren.
Ketua FKDT Brebes juga mengkonfirmasikan bahwa saat sekarang ijazah madin menjadi lampiran yang memiliki nilai point dalam PPDB untuk masuk di SMP negeri. Oleh karena itu semua peserta didik MI agar sorenya bisa mengikuti pembelajaran di madin.
Sementara itu Kyai Arif Rahman Hakim menambahkan bahwa untuk mencapai kebahagiaan dengan ilmu. Oleh karena itu anak anak yang mencari ilmu di madrasah mulai MI,MTs, MA sampai dengan perguruan tinggi dalam rangka mencapai kebahagiaan. Dengan berilmu kesukses atau bahagia dunia akhirat. Dalam mencari ilmu dibutuhkan bekal yang cukup, kecerdasan, waktu yang cukup, dan petunjuk guru.
Lebih lanjut Kyai Arif mengajak seluruh wali peserta didik MI Hidayatul Mubtadiin untuk bersikap dermawan. Untuk kepentingan pendidikan mari kita wujudkan sikap dermawan untuk menginfakkan harta yang kita miliki, pungkas Mubaligh yang sehari hari menjadi Pegawai Kemenag Kab Brebes.
Sebelumnya Abdul Basir, S.Ag selaku Kepala MI Hidayatul Mubtadin menyampaikan terima kasih kepada seluruh wali murid. Setelah kurang lebih tiga tahun tidak menyelenggarakan Pengajian Umum karena covid, Al hamdulilah malam ini sudah bisa mulai kembali menggelar pengajian umum dalam rangka pelepasan kelas 6 MI Hidayatul Mubtadiin. (AS, ed:hid).