Brebes, Kegiatan sosialisasi madrasah ramah anak bagi guru dan tanaga kependidikan Raudlatul Athfal (RA) di Kabupaten Brebes, dilaksanakan seksi Pendididkan Madrasah pada Rabu, 16/10/2019 di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes pukul 08.00 yang dihadiri 195 peserta dari jumlah 215 RA yang tercatat se-Kabupaten Brebes.
Sosialisasi ini di buka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes Mahrus, mengharapkan “Para guru dan pengurus RA se-Kabupaten Brebes ini senantiasa menjadikan sekolah seperti rumah sendiri dan memperlakukan anak didik seperti anak sendiri juga, dimana guru dan pengurus bersama-sama menciptakan situasi dan kodisi yang nyaman bagi anak, jauh dari yang namanya kekekarasan fisik maupun verbal, anak-anak di didik dan di latih bagaimana dapat menghormati yang lebih tua dan menghargai teman-temannya, sehingga perilaku seperti membuly dan mengejek tidak terjadi dilingkungan madrasah mengingat keberagaman dan perbedaan sosial serta ekonomi orang tua si anak.” harapanya.
Kegiatan ini menjadi sangat penting mengingat di era globalisasi yang kompetitif, dengan di tandai adanya komunikasi digital yang cepat serta beragam informasi beredar dan membanjiri masyarakat tak terkecuali siswa-siswi, Kementerian Agama Brebres dan Pemda bahu-membahu menciptakan suasana pembelajaran efektif dan berdaya guna bagi calon generasi penerus dalam rangka memenangkan persaingan global.
Sosialisasi madrasah ramah anak menghadirkan 3 narasumber yang kompeten yaitu kebijakan pemerintah tentang sekolah/madrasah ramah anak yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes Mahrus, materi bagaimana menciptakan sekolah/madrasah ramah anak yang oleh Kabid Dikdasmen Kabupaten Brebres, dan materi penegakan kedisiplinan di sekolah/madrasah oleh kasi pendidikan madrasah, Imam Ghozali.
Imam Ghozali dalam paparanya “Penegakan kedisiplinan saat siswa melakukan tindakan menyimpang perlu dilakukan dengan cara yang lebih persuasif serta edukatif, semisal diberikan tambahan pelajaran bagaimana seorang anak dalam bergaul dengaan teman-temanya yang dapat menumbuhkan tenggang rasa, hormat-menghormati, harga-menghargai dan tolong–menolong diantara siswa hingga materi mencintai tanah air indonesia tercinta. Dengn cara seperti ini siswa belajar bukan hanya untuk menjadi pintar saja tetapi juga belajar berakhlakul karimah”. Paparnya.
Diakhir acara seluruh perserta dan panitia, disaksikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes melaksanakan deklarasi RA sebagai madrasah ramah anak, hal ini selaras dengan program yang dicanangkan oleh Pemda Brebes dan targetkan ditahun 2020 Brebes mendapat predikat kabupaten layak anak. (Tauhid/kontributor)